@phammank3693 :
puji syukur terhadap TUHAN yang masih memberikan saya umur panjang dan
kesehatan sehingga saya masih mampu untuk terus menyuguhkan artikel untuk anda
yang tetap setia mengunjungi blog ini.
Sesuai dengan tema
yang saya angkat diatas, kali ini saya akan membahas atau lebih tepatnya
merefleksi ingatan maupun menambah referensi kawan-kawan tentang kejadian yang
terjadi beberapa tahun silam yang sekarang kita kenal dengan tragedi April
Makassar Berdarah (AMARAH) yang kemarin kampus tetangga (kamus hijau) menjadi
sorotan utama ketika kejadian tragis menimpa kawan-kawan di sana pada saat
kejadian tersebut, sebenarnya saya agak sedih dan ironi ketika mendapat kemudian
membaca artikel kronologi kejadian tersebut, namun saya yakin banyak pelajaran
ataupun motivasi yang akan kita dapatkan ketika membaca artikel tersebut, dan
saya akan sharing kronologi tersebut dari sumber referensi yang telah saya dapat
Namun sebelumnya jika
kawan-kawan pernah mendengar sebuah lagu yang berkaitan dengan kejadian
tersebut, saya juga akan sharing isi laptop saya :D . jadi untuk anda yang
ingin mendownloadnya silahkan klik saja link di bawah ini...
dan pastinya saya juga
tak pernah berhenti untuk meminta saran dari anda untuk kemajuan pengetahuan
maupun tata kelola blog ini ataupun kawan-kawan punya masukan yang bersifat
membangun sangat saya nantikan...
pass : tandatanya
KRONOLOGIS APRIL MAKASSAR
BERDARAH 1996 AMARAH
Sejenak, mari memungut
sejarah pedih satu demi satu kemudian menyusunnya tak menjadi menara gading.
Amarah sudah berusia satu dasawarsa, tapi seolah-olah masih menjadi artefak di
dinding-dinding penjara ketidak-adilan dan disulam menjadi tirai emas para
tiran. 03 April 1996 Berawal dari kebijakan pemerintah dan keluarnya SK MENHUB
tentang kenaikan tarif angkutan umum yang ditindak-lanjuti dengan SK walikota
Makassar no: 900 tahun 1996 tentang penyesuaian tarif angkutan kota di kota
Makassar. Kebijakan itu sangat memberatkan dan membuat semakin terpuruknya
ekonomi masyarakat, maka dari inilah muncul geliat-geliat mahasiswa Makassar
dalam merespon kebijakan pemerintah yang sangat tidak memihak masyarakat.
Geliat-geliat ini akhirnya berakibat digelarnya aksi demonstrasi besar-beasaran
oleh mahasiswa Makassar. Senin, 08 1996 Pukul 10.00 pagi Sekitar 200an
mahasiswa yang tergabung dalam forum Pemuda Indonesia Merdeka (FPIM) menggelar
mimbar bebas di kampus UMI dan kemudian menuju ke DPRD tingkat I Sul-Sel untuk
mengajukan memorandum pencabutan SK maut dari Gubernur no: 93/96 dan walikota
no: 900 tahun 1996. Senin, 22 1996 Pukul 10.00 pagi FPIM kembali menggelar
mimbar bebas di kampus UMI Pukul 11.00 pagi Terjadi insiden kecil antara
mahasiswa dan pegawai gubernuran di kantor gubernur. 8 orang utusan FPIM keluar
dari gubernuran tanpa mendapat hasil apa-apa Pukul 12.00 siang Di jalan Urip
Sumoharjo mahasiswa UMI melakukan aksi bakar ban. Selasa, 23 1996 Pukul 11.30
siang Mahasiswa UMI menggelar aksi spontan dengan menahan mobil damri di jalan
Urip Sumoharjo sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah. Pukul 13.30
siang Aparat keamanan dari kepolisian datang dan segera membentuk pagar
betis.kemudian terjadi dialog antara mahasiswa dan pihak kepolisian.Tiba-tiba
satu truk aparat keamanan dari Garnisun datang dan membentuk pagar betis di
belakang aparat kepolisian dan mamaksa mahasiswa untuk mundur dan masuk kedalam
kampus. Hal ini dimamfaatkan oleh pihak yang tak bertanggung jawab dan
melakukan aksi pelemparan batu sehingga aparat keamanan merengsek dan menyerbu
masuk ke dalam kampus sambil melakukan aksi pemukulan dan menembakkan gas air
mata. Dan lebih tragisnya lagi, mereka melakukan penamparan dan mencaci-maki
mahasiswi yang ada di depan Fak. Ekonomi. Mereka juga merusak berbagai
fasilitas kampus serta ratusan kendaraan roda dua dan satu kendaraan roda
empat. Batu melawan senjata, itulah gambaran perlawanan mahasiswa pada saat itu.
Sekitar 20 orang mahasiswa ditangkap dan dipukuli sebelum diangkut. Pukul 16.00
sore Aparat keamanan mundur atas instruksi Kasdam VII Wirabuana Brigjen Pahrul
Rosi dan mengadakan dialog dengan mahasiswa. Mahasiswa kemudian menuntut
pembebasan mahasiswa yang ditangkap sampai pukul 19.00 malam tanpa syarat.
Rabu, 24 April 1996 Pukul 10.00 pagi Mahasiswa kembali melanjutkan aksi di
depan kampus dengan menahan sebuah mobil pengangkut sampah sebagai bentuk
kemarahan dari aksi masuk kampus dari aparat keamanan. Pagi itu 2 orang anggota
ABRI di hadang dan dipukuli oleh mahasiswa Pukul 13.25 siang Aparat keamanan
dari kesatuan kavaleri tiba di depan pintu kampus lengkap dengan persenjataan
dan tiga panser. Mereka kemudian masuk menyerang mahasiswa ke dalam kampus sementara
mahasiswa mencoba menahan aparat masuk lebih jauh. Dalam suasana yang memanas,
tiba-tiba ada yang melempar sebilah bambu yang berakibat masuknya aparat lebih
dalam lagi. Pukul 14.00 siang Mahasiswa mengadakan rapat di auditorium
Al-Jibra. Setelah itu sejumlah civitas akademika UMI melakukan dialog dengan
aparat keamanan supaya membolehkan mahasiswa untuk pulang. Pukul 15.50 sore
Aparat hanya mundur radius 3 meter di depan pintu kampus, bahkan mereka
memukuli mahasiswa yang ingin pulang sehingga mereka lari dan kembali masuk
kedalam kampus. Tidak hanya sampai di situ, mereka pun menyerang masuk dengan
dua panser melalui pintu dua dan menembakkan gas air mata di halaman mesjid
sehingga yang melaksanakan shalat Ashar harus lari karena tak sanggup menahan
rasa pedih. Mahasiswa yang berada di pintu satu mencoba menahan aparat dengan
cara melempari dengan batu, tetapi bala bantuan datang dan sebuah panser masuk
bersama sejumlah aparat bersenjata lengkap dan memaksa mahasiswa untuk mundur.
Mereka menembak para mahasiswa bukan denagn tembakan peringatan tapi menembak
untuk membunuh mahasiswa. Mahasiswa terdesak dan sebagian menyelamatkan diri
lari ke dalam laboratotium dan ratusan mahasiswa lari ke tepi sungai pampang.
Aparat kemudian mengejar mahasiswa yang berada di tepi sungai pampang kemudian
memukul dengan beringas. Sebagian mahasiswa mencoba menyelamatkan diri dengan
cara menlompat ke sungai, tapi pada dasar sungai pampang terdapat Lumpur
setinggi 1 meter dan kedalaman kurang lebih 4 meter dengan arus bawah yang
deras. Mahasiswa yang berlindung di fakultas di tangkap, lalu dipukuli dan ada
yang ditelanjangi (laki-laki). Masyarakat yang tidak tega melihat kekejaman ini
mencoba memahan aparat, tetapi mereka pun dipukuli dan ditangkap. Pukul 17.40
sore Aparat meninggalkan lingkungan kampus dan berjaga-jaga di depan kampus.
Pukul 18.00 sore Masyarakat memberitahu mahasiswa yang selamat bahwa ada
mahasiswa yang terjun ke sungai dan tak muncul-muncul. Pukul 18.15 malam
Seorang mahasiswa tanpa identitas ditemukan sekarat dan dibawa ke RS 45.
kemudian seorang mahasiswa tak bernyawa di temukan dengan posisi kepala sampai
pinggul terbenam di Lumpur. Dia… adalah Saipul Bya, mahasiswa fak. Teknik
Arsitektur angk. 94 Pukul 18.30 Praktis aparat keamanan menguasai kampus 100%.
Mereka memaksa mahasiswa meninggalkan kampus.mereka yang keluar kemudia di
caci-maki dan dilempari dengan batu. Aparat bermalam di kampus. Kamis, 25 April
1996 Pukul 07.00 pagi Mahasiswa berusaha masuk ke kampus dengan segala cara
karena diyakini masih ada korban yang belum ditemukan Pukul 08.15 pagi
Mahasiswa dan masyarakat mencari korban dengan cara menyelam Pukul 09.00
Kembali seorang korban tak bernyawa di temukan dan ternyata dia adalah Andi
Sultan Iskandar. Pukul 12.45 WITA.- Mayat disemayamkan di rumah sakit 45 dengan
ambulance kecepatan lambat dan sekitar 100 mahasiswa berjalan kaki. Pukul 13.00
WITA. Masyarakat menemukan lagi M. Tasrif dengan luka dibagian muka dan
badannya. Korban di semayamkan di Rumah Sakit 45 dan menuju kerumah duka. Melewati
kantor gubernuran dan melakukan tindakan anarkis. Membakar tiga kendaraan
aparat keamanan dan menggulingkan tiga tiang listrik. 26 april 1996 Pukul 6.00
Aparat keamanan menguasai kampus, mahasiswa tidak bisa masuk kampus tidak ada
aktifitas perkuliahan. Identifikasi korban Syaiful bya, umur 21 tahun,mahasiswa
teknik arsistektur umi 94 alamat, BTN paropo blok D 10/9 makassar meninggal
disungai pampang, pada hari rabu 24 April 1996,. Pukul 18.15 malam dengan luka
memar di bagian dada dan belakang seperti bekas pukulan. Di kebumikan, 25 april
1996 di gorontalo. Andi Sultan Iskandar umur 21 tahun, mahasiswa fakultas
ekonomi akuntansi, angkatan 1994. Alamat jl. Sukariya 1 No.77 Makassar.
Meninggal dengan luka pada dada bagian kiri bekas tusukan benda tajam. Wajah,
jidat, kepala, dada dan punggung memar dan bengkak bekas pukulan benda
keras.Jenasah dikebumikan di kuburan dadi Makassar pada hari jum’at 1996 pada
pukul 13:00 WITA. Tasrif, umur 21 tahun, mahasiswa fakultas ekonomi studi
pembangunan, angkatan 1994. Alamat Jl. Tidung VII/Stp VII/No. 55 Perumnas
Makassar. Dianiaya oleh militer dengan benda keras dan dibunuh kemudian
ditenggelamkan di sungai pampang. Mayatnya ditemukan dengan luka bekas tusukan
benda tajam pada leher sebelah kanan, pada wajah dan tubuhnya terdapat luka
memar dan bengkak. Itulah diatas sedikit
referensi tentang kronologi kejadian AMARAH pada tahun 1996, semoga bisa
memberikan kita nilai-nilai positif..